]

Selasa, 28 Juli 2009

Lepas Ibra, Inter Bunuh Diri
Doni Wahyudi - detiksport


(AFP/Josep Lago)
Foto Terkait
gb
Bienvenido, Ibra
California - Mendapatkan 46 juta poundsterling dan Samuel Eto'o plus Alexander Hleb, secara finansial Inter Milan diuntungkan dalam barternya dengan Barcelona. Tapi melepas Zlatan Ibrahimovich sama dengan bunuh diri.

Setelah menjalani negosiasi lebih dari sepekan lamanya, Inter Milan dan Barcelona akhirnya mencapai kata sepakat dengan Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto'o terkait pertukaran yang mereka lakukan.

Adalah El Barca yang harus berkorban lebih banyak demi terealisasinya kesepakatan tersebut. Selain harus menyerahkan Samuel Eto'o serta uang sebanyak 46 juta euro, klub juara La Liga itu masih harus meminjamkan Hleb selama satu musim, dengan opsi permanen dengan harga 10 juta euro.

Sejak kabar pertukaran ini pertama mencuat ke media, banyak pihak mencoba memprediksi siapa yang dirugikan dan diuntungkan dalam transaksi tersebut. Meski punya perbedaan karakter yang sangat mencolok, keduanya tak bisa dipungkiri merupakan salah satu striker terbaik dunia saat ini.

Menurut mantan Direktur Juventus, Luciano Moggi, Inter sama saja dengan bunuh diri saat memutuskan melepas Ibra. Meski Eto'o dua kali menjadi pahlawan Barca di final Liga Champions, dan diharapkan bisa melakukan hal yang sama di Giuseppe Meazza, pasukan Jose Mourinho menjadi pihak yang dirugikan mengingat krusialnya peran striker Swedia itu.

"Inter telah melakukan bunuh diri dengan menjual Ibrahimovic. Mereka telah menjual pemimpin mereka. Eto'o adalah pemain yang hebat, tapi dia adalah pemain yang bagus saat tim sedang bagus. (Sementara) Ibrahimovic bisa membuat perbedaan bahkan saat timnya bermain buruk," ungkap Moggi di Canadianpress.

Moggi tak salah melontarkan pernyataan tersebut, keberadaan Ibra di Inter nyaris sama dengan peran Thierry Henry saat masih membela Arsenal beberapa tahun lalu. Dan faktanya, The Gunners tak pernah lagi memenangi Premiership setelah King Henry angkat kaki.

Berbeda dengan Eto'o yang lebih berperan sebagai eksekutor, Ibra punya kemampuan lain dalam hal penguasaan bola dan mengkreasikan kesempatan buat rekan-rekannya. Padahal, Inter saat ini sudah memiliki pemain dengan karakter seperti Eto'o dalam diri Diego Militto.

Inter tak mampu mempertahankan Scudetto? Well, oernyataan serupa bahkan keluar dari mulut Jose Mourinho. Dia menyebut kondisi Inter musim depan (ditinggal Ibra) bukan sesuatu yang dia idamkan. Apalagi pelatih asal Portugal itu juga gagal bereuni dengan Deco yang sepertinya batal dilepas Chelsea.

"Itu bukan Inter yang ada dalam impian saya. Saya tak bisa membuat keajaiban, saya bukan Harry Potter," sahut Mourinho beberapa hari lalu mengomentari rencana kepergian Ibra.

Hal lain yang membuat Inter terhitung rugi melepas Zlatan, meski kemudian mendatangkan Milito dan Eto'o, adalah terkait usia keduanya. Saat Juventus dan AC Milan menggiatkan pemain muda, Inter justru mendatangkan Militto (30) dan Eto'o (28). ( din / din )

0 komentar:

 
Mr_Dhofir's © 2008