]

Selasa, 10 November 2009

Cari Ganti Gaspar dan Kamri




MALANG - Kemenangan Persema atas Persitara Jakarta Utara 2-1 Minggu (8/11) harus ditebus mahal. Karena dua pemain Persema Robbie Gaspar dan M Kamri dipastikan absen saat menghadapi Pelita Jaya, Sabtu (28/11) mendatang. Gaspar dan Kamri telah mengantongi dua kartu kuning. Kartu kuning perdana diterima Gaspar saat Persema menjamu Persija di Stadion Gajayana, sedang sebelumnya M. Kamri juga sudah terkena kartu kuning saat menghadapi PSPS Pekanbaru.

Karena itu pelatih Persema Subangkit masih mencari siapa pemain yang paling tepart untuk menggantikan peran Gaspar dan M. Kamri di kandang Pelita Jaya mendatang.

"Inilah yang harus saya siapkan menjelang laga away lawan Pelita Jaya," kata Subangkit kemarin.

Bagi Subangkit, dirinya masih punya banyak kesempatan untuk menjajal beberapa pemain. Sisa waktu 20 hari ini akan dioptimalkan untuk mempersiapkan tim sekaligus memplot pemain pengganti Gaspar dan Kamri. Di antara kanddidat pengganti Gaspar di antaranya Sutaji dan Iswandi Dai. Sedang calon pengisi peran M. Kamri di sektor sayap kiri ada nama Jaenal Ikhwan, Siswanto, maupun Kasan Soleh. Yang menyulitkan Subangkit adalah dengan adanya perubahan pemain otomatis mengubah komposisi yang lain. Karena itu pelatih asal Pandaan ini tidak terburu-buru untuk menentukan pemain yang menjadi pengganti Gaspar dan M. Kamri.

"Untuk mencari pemain kami akan merubah pola," ucap Subangkit.

Selain masalah pemain pengganti, Subangkit masih dipusingkan dengan lemahnya penyelesaian akahir anak asuhnya. Saat menantang Persitara (8/11) lalu, ada banyak peluang yang dimiliki Bima Sakti dan kawan-kawan. Salah satu peluang emas itu dimiliki M. Kamri. Pemain asal Kalimantan Timur ini tinggal sentuh bola saja sudah bisa mencetak gol. Namun karena terlambat, peluang gol menjadi sia-sia. Termasuk juga peluang yang dimiliki Jairon Feliciano dan Iswandi Dai.

"Lini depan menjadi persoalan yang pelik, tapi ini adalah menjadi PR saya sebelum menghadapi Pelita Jaya," tegas Subangkit.

Baca Selengkapnya...

Aremania Setuju Tiket Terusan




MALANG - Rencana manajemen Arema menaikkan harga tiket ekonomi dalam laga big match, direspons dingin Aremania. Sebab kenaikan harga tiket itu tidak diimbangi dengan perbaikan saluran distribusi tiket.

Fuad Ardiansyah, Aremania korwil One Mania mengatakan, meski hanya berlaku pada laga big match, dirinya kurang setuju apabila manajemen Arema menaikkan tiket ekonomi dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu. Alasannya, manajemen Arema masih belum bisa memberantas keberadaan calo tiket. Sebab adanya calo ini yang menambah beban berat Aremania.

Untuk itu, manajemen Arema diharapkan bisa memperbaiki saluran distribusi tiket. Ini diperlukan untuk memperkecil ruang gerak para calo, sehingga nantinya pendapatan Arema dari hasil penjualan tiket bisa maksimal. Ini tentunya membutuhkan koordinasi dengan korwil Aremania.

Hanya saja, Fuad mengusulkan agar manajemen membuat sistem tiket terusan, tidak perlu harus menaikkan tiket. Tiket terusan ini yakni Aremania membeli tiket di awal untuk beberapa pertandingan. Langkah ini diyakini akan sangat membantu pendanaan Arema.

Dengan mengeluarkan tiket terusan, tentunya lebih efektif ketimbang menaikkan harga tiket ekonomi. Sebab dengan memegang terusan, Aremania yang telah membeli tiket tapi tidak menyaksikan secara langsung ke stadion, manajemen tetap saja mendapatkan pendapatan. Mengingat Aremania yang membeli tiket terusan sudah membayar di awal. "Wacana ini sudah diluncurkan manajemen beberapa waktu lalu, mudah-mudahan saja secepatnya bisa direalisasikan," terang Fuad.

Direktur PT Arema Indonesia Gunadi Handoko mengatakan, persoalan calo memang menjadi persoalan tersendiri dalam penjualan tiket pertandingan Arema. Manajemen sedang berusaha untuk mencari formula yang tepat dalam proses distribusi penjualan tiket. Ini tentunya sedang dikoordinasikan panpel dengan korwil Aremania.

Terkait tiket terusan, manajemen Arema sudah merencanakan hal itu. Bahkan tiket terusan itu nantinya akan diberlakukan ketika Arema menjamu Persiwa Wamena di Stadion Kanjuruhan. Hanya saja tiket terusan ini berlaku untuk tiket VIP dan VVIP.

Gunadi mengatakan, tiket terusan ini diberlakukan untuk tiket VIP dan VVIP karena mekanismenya lebih mudah. Sebab pemegang tiket terusan VIP dan VVIP ini sudah memiliki kursi yang sudah disediakan dengan kapasitas tempat duduk yang ada di stadion. "Kalau memang nanti tiket terusan VIP dan VVIP ini sukses tidak menutup kemungkinan untuk tiket ekonomi," tutur pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Sedangkan untuk pembelian tiket terusan sendiri ada dua jenis. Yakni tiket terusan untuk pertandingan home tim berjuluk Singo Edan di putaran pertama dan tiket terusan untuk seluruh pertandingan kandang Arema di kompetisi 2009-2010. Manajemen membuat dua jenis tiket terusan ini untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan Aremania.

Sedangkan untuk dana dari sponsorhip PT Bentoel, Gunadi menegaskan, manajemen sendiri masih menuntaskan draf perjanjian dengan PT Bentoel. Namun diupayakan dalam satu-dua hari ke depan, finalisasi draf perjanjian sudah tuntas, sehingga dana dari PT Bentoel bisa cair. "Kami minta pemain untuk bersabar. Tapi yang jelas gaji pemain akan langsung dibayar jika dana dari PT Bentoel cair," tuturnya.
Baca Selengkapnya...

 
Mr_Dhofir's © 2008