]

Selasa, 28 Juli 2009

Lepas Ibra, Inter Bunuh Diri
Doni Wahyudi - detiksport


(AFP/Josep Lago)
Foto Terkait
gb
Bienvenido, Ibra
California - Mendapatkan 46 juta poundsterling dan Samuel Eto'o plus Alexander Hleb, secara finansial Inter Milan diuntungkan dalam barternya dengan Barcelona. Tapi melepas Zlatan Ibrahimovich sama dengan bunuh diri.

Setelah menjalani negosiasi lebih dari sepekan lamanya, Inter Milan dan Barcelona akhirnya mencapai kata sepakat dengan Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto'o terkait pertukaran yang mereka lakukan.

Adalah El Barca yang harus berkorban lebih banyak demi terealisasinya kesepakatan tersebut. Selain harus menyerahkan Samuel Eto'o serta uang sebanyak 46 juta euro, klub juara La Liga itu masih harus meminjamkan Hleb selama satu musim, dengan opsi permanen dengan harga 10 juta euro.

Sejak kabar pertukaran ini pertama mencuat ke media, banyak pihak mencoba memprediksi siapa yang dirugikan dan diuntungkan dalam transaksi tersebut. Meski punya perbedaan karakter yang sangat mencolok, keduanya tak bisa dipungkiri merupakan salah satu striker terbaik dunia saat ini.

Menurut mantan Direktur Juventus, Luciano Moggi, Inter sama saja dengan bunuh diri saat memutuskan melepas Ibra. Meski Eto'o dua kali menjadi pahlawan Barca di final Liga Champions, dan diharapkan bisa melakukan hal yang sama di Giuseppe Meazza, pasukan Jose Mourinho menjadi pihak yang dirugikan mengingat krusialnya peran striker Swedia itu.

"Inter telah melakukan bunuh diri dengan menjual Ibrahimovic. Mereka telah menjual pemimpin mereka. Eto'o adalah pemain yang hebat, tapi dia adalah pemain yang bagus saat tim sedang bagus. (Sementara) Ibrahimovic bisa membuat perbedaan bahkan saat timnya bermain buruk," ungkap Moggi di Canadianpress.

Moggi tak salah melontarkan pernyataan tersebut, keberadaan Ibra di Inter nyaris sama dengan peran Thierry Henry saat masih membela Arsenal beberapa tahun lalu. Dan faktanya, The Gunners tak pernah lagi memenangi Premiership setelah King Henry angkat kaki.

Berbeda dengan Eto'o yang lebih berperan sebagai eksekutor, Ibra punya kemampuan lain dalam hal penguasaan bola dan mengkreasikan kesempatan buat rekan-rekannya. Padahal, Inter saat ini sudah memiliki pemain dengan karakter seperti Eto'o dalam diri Diego Militto.

Inter tak mampu mempertahankan Scudetto? Well, oernyataan serupa bahkan keluar dari mulut Jose Mourinho. Dia menyebut kondisi Inter musim depan (ditinggal Ibra) bukan sesuatu yang dia idamkan. Apalagi pelatih asal Portugal itu juga gagal bereuni dengan Deco yang sepertinya batal dilepas Chelsea.

"Itu bukan Inter yang ada dalam impian saya. Saya tak bisa membuat keajaiban, saya bukan Harry Potter," sahut Mourinho beberapa hari lalu mengomentari rencana kepergian Ibra.

Hal lain yang membuat Inter terhitung rugi melepas Zlatan, meski kemudian mendatangkan Milito dan Eto'o, adalah terkait usia keduanya. Saat Juventus dan AC Milan menggiatkan pemain muda, Inter justru mendatangkan Militto (30) dan Eto'o (28). ( din / din )

Baca Selengkapnya...

Ken Arok Siap Diverifikasi BLI




Laskar Ken Arok, sebagai pendatng baru di Super Liga, sangat optimis akan lolos verifikasi yang akan dilakukan oleh badan Liga Indonesia terkait dengan kelayakan Stadion Gajayana Malang menggelar pertandingan Super Liga.

Manajer Persema Ir. Hadi Santoso kepada media ini mengatakan, Persema sudah siap dan menunggu untuk segera diverifikasi oleh BLI. Pihaknya sangat optimis verifikasi Stadion tidak menemui kendala.

Apalagi Stadion Gajayana yang merupakan home base Persema sudah pernah digunakan untuk pertadingan Liga Champions Asia dan menjadi home base Persija pada pertandingan Superliga lalu.

"Kami menunggu verifikasi BLI, kapanpun dilakukan kami sudah siap. Apalagi kami juga secara resmi sudah mendaftar menjadi peserta Liga Super tahun ini,"kata Hadi Santoso.

Persema, kata dia, sudah datang ke kantor PSSI untuk memenuhi persyaratan administrasi. Secara umum persyaratan administrasi tidak ada kendala, hanya ada perubahan istilah saja.

Sebagai tim yang baru akan berkiprah di Super Liga, Persema bertekat memenuhi persyaratan administrasi lebih awal. Sehingga bisa dilakukan verifikasi lebih awal pula.



Baca Selengkapnya...

Dewan Dukung Pemkot

Jika Kelola Arema, tetapi Belum Ada Pembicaraan

MALANG - Langkah Pemkot Malang yang siap mengelola Arema jika diserahkan oleh PT Bentoel mendapatkan dukungan dari dewan. Kalangan DPRD Kota Malang sepakat apabila pemkot menerima hak kepemilikan pengelolaan Arema. Pertimbangannya, kebijakan itu dinilai sebagai bentuk penyelamatan Arema agar tidak bubar atau keluar dari Kota Malang.

Ketua DPRD Kota Malang Priyatmoko Oetomo menegaskan sepakat kalau hak pengelolaan Arema diserahkan ke Pemkot Malang. Langkah itu dia nilai sebagai upaya menyelamatkan Arema. Sebab, tidak tertutup kemungkinan di tengah kondisi yang hingga kini belum ada kejelasan pengelolanya, Arema dijual ke luar Malang. Jika itu terjadi, tentunya kerugian besar bagi warga Malang. "Arema itu sudah menjadi ikon Malang Raya. Jadi, tidak ada masalah jika Pemkot Malang bisa menjadi pengelolanya. Tapi itu kalau Bentoel menyerahkan," ujar Moko -panggilan Priyatmoko Oetomo- ketika dihubungi Radar, kemarin.


Apakah sudah ada pembicaraan pemkot dengan dewan terkait pengelolaan Arema? Moko mengungkapkan, pembicaraan terkait pengelolaan Arema belum dilakukan. Menurut dia, pembicaraan belum ada karena Bentoel sendiri belum memberikan kepastian akan menyerahkan Arema kepada pemkot atau tidak. Namun, dengan misi menyelamatkan Arema, dewan tidak akan keberatan Arema dikelola pemkot. Bahkan, bila perlu dilebur dengan Persema alias merger dengan tetap tidak menghilangkan nama Arema.

Dengan adanya merger, lanjut Moko, tentunya beban APBD untuk menghidupi tim semakin kecil. Ini tidak terlepas dari kemauan Bentoel untuk menjadi sponsor dengan memberikan dana Rp 7,5 miliar. Meskipun nantinya Bentoel meminta kontraprestasi pemasangan branding, pemkot bisa memenuhi. Mulai dari pemasangan branding di kaus atau stadion bila tidak berbenturan dengan regulasi BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia). Namun, bila terbentur aturan BLI, pemkot masih bisa memberikan kontraprestasi pemasangan branding produk Bentoel lewat reklame di beberapa titik-titik kawasan Kota Malang.

Moko mencontohkan, apabila dalam satu musim Persema menghabiskan dana sekitar Rp 25 miliar, pemkot tinggal menambahkan dana Rp 17,5 miliar jika ada merger. Sebab, Bentoel sudah memberikan sponsor Rp 7,5 miliar. "APBD yang dikeluarkan lebih kecil lagi karena manajemen nantinya mendapatkan pemasukan dana dari tiket," ucapnya. "Dengan merger, persepakbolaan di Malang lebih kuat karena hanya ada satu tim," sambung dia.

Terkait sikap Aremania yang menolak Arema didanai APBD, Moko mengatakan, melihat iklim persepakbolaan di Indonesia saat ini, sangat berat bagi sebuah investor pribadi untuk mengelola tim level super league. Sebab, untuk biaya operasional tim, dibutuhkan dana besar. Investor pribadi juga harus siap rugi besar alias jangan berharap dana yang ditanamkan kembali atau meraih untung karena sepak bola Indonesia belum menjadi industri layaknya di Eropa. "Kondisi ini yang membuat investor berpikir beberapa kali untuk bisa mengambil alih hak kepemilikan dan pengelolaan klub, termasuk Arema," ujarnya. Karena itu, menurut Moko, banyak pengelola yang enggan menerima tawaran Bentoel.

Kondisi ini berbeda dengan Arema dulu. Ketika harga pemain belum semahal sekarang, dana yang dibutuhkan untuk membiayai Arema atau tim super league lainnya relatif kecil.

Berdasarkan kondisi itu, Moko menilai hal yang wajar apabila Bentoel cenderung menggandeng pemerintah sebagai pengelola Arema. Itu merupakan pilihan yang rasional karena pemerintah bisa memberikan fasilitas dan memberikan jaminan kelangsungan Arema dengan dana dari APBD. "Kami rasa yang terpenting saat ini bagaimana menyelamatkan Arema agar tidak bubar atau keluar dari Malang dengan pilihan yang rasional," ucapnya.

Hal senada diungkapkan anggota Komisi D DPRD Kota Malang Asmuri. Ia mengaku tidak ada masalah jika Arema merger dengan Persema jika itu merupakan opsi terakhir. Hanya, proses merger harus dilakukan sesuai prosedur yang ada. Artinya proses merger harus sesuai dengan ketentuan di BLI serta dikomunikasikan dengan semua pihak. Baik kalangan Aremania dan kalangan Persema. "Apabila itu semua dijalankan sesuai dengan prosedur, saya kira merger tidak ada persoalan," tuturnya. (gus/yn)



Baca Selengkapnya...

Minggu, 26 Juli 2009

Aroma Merger Menguat
Yayasan Arema Condong Pilih Aman

MALANG - Indikasi merger Arema dengan Persema semakin menguat. Itu setelah berbagai usaha yayasan untuk mencari pengelola baru tanpa merger dengan Persema selalu mentok. Akibatnya, merger yang sebelumnya menjadi pilihan terakhir dikabarkan akan jadi jujugan yayasan.

Sebenarnya, tanda-tanda pilihan merger itu sudah diperlihatkan yayasan saat Sekretaris Yayasan Arema Satrija Budi Wibawa, Kamis (23/7) lalu. Bahkan, kabar terakhir, antara yayasan dan pemkot sudah menyiapkan strategi dan skenario merger ini.

''Ya bagaimana lagi, segala usaha kan sudah dilakukan. Dan langkah merger itu dipandang realistis dan rasional oleh yayasan,'' ujar sumber koran ini.

Seperti diketahui, sikap Yayasan Arema yang memilih berpikir realistis dengan cara mencari pengelola baru dari instansi pemerintah. Alasan yayasan, untuk membina sebuah tim harus benar-benar maksimal. Salah satunya harus menggandeng pemerintahan.




Sikap itu memberikan sinyal bahwa yayasan menilai untuk mengelola tim Arema sangat berat. Untuk itu diperlukan peran dari pemerintah. Apalagi selama ini tingkat ketergantungan Arema pada pemerintah sangat besar. Salah satunya soal pemakaian stadion untuk latihan.

Dia mengungkapkan, dalam setiap latihan, yayasan harus merogoh kocek Rp 350 ribu-Rp 400 ribu untuk sekali latihan. Dana tersebut digunakan untuk menyewa lapangan. Jika itu dikalkulasikan dalam setahun, tentu nominalnya bisa mencapai ratusan juta.

Di pihak lain, sinyal yayasan untuk merger itu juga akan mengamankan posisi PT Bentoel yang bakal memberikan dana sponsor sebesar Rp 7,5 miliar ke tim Arema. Jika merger dengan pengelola dari pemerintahan, Bentoel bisa berbuat lebih. Apalagi, dana kucuran Bentoel itu tak hanya untuk pendanaan tim, tapi juga branding produk Bentoel. Pemasangan branding ini bisa dilakukan di kaos tim, venue setiap kali ada pertandingan.

Nah, jika pengelola baru perorangan, posisi Bentoel jadi cukup sulit. ''Kalau perorangan kan cuma jadi sponsor, branding di lokasi di luar pertandingan jadi kecil karena harus membayar pajak reklame. Tapi kalau dengan pemerintahan, branding bisa dilakukan. Minimal pajak dapat diskon,'' ujar sumber Radar.

Bagaimana respons BLI dengan skenario merger itu? Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengatakan, jika hak pengelolaan Arema diserahkan ke Pemkot Malang, bisa diibaratkan Arema lempar handuk. Artinya posisi Arema lemah karena diserahkan ke Pemkot Malang sehingga konsekuensinya harus dimatikan.

Itu terjadi karena Pemkot Malang sudah mempunyai Persema yang sama-sama bermain di kompetisi ISL. Sebab, aturan BLI, satu pengelola tidak diperbolehkan mengelola dua tim yang bermain di kasta yang sama. Apalagi Persema juga sudah mendaftarkan ke BLI. Meski saat ini Persema harus memproses salah satu syaratnya terkait legalisasi Persema harus berbentuk PT.

Joko mengatakan, sebenarnya BLI tidak mengenal merger. Tapi jika Arema diserahkan pengelolaannya ke Pemkot Malang, berarti salah satunya harus dimatikan. Melihat aturan itu, berarti nama Arema bisa dihilangkan karena Pemkot Malang sudah mendaftarkan Persema.

Meski demikian, nama Arema bisa dihidupkan apabila Pemkot Malang menarik Persema dari keikutsertaan di kompetisi ISL. Sedangkan Arema bisa didaftarkan Pemkot Malang atas nama pengurus manajemen Arema. Bukan yang mendaftarkan pengurus Persema. "Jika yang mendaftarkan Arema pengurus Persema ya kami tolak. Karena aturannya memang tidak diperbolehkan," terang pria asal Ngawi ini.

Jadi syaratnya agar Arema bisa hidup dan bisa berkompetisi di ISL yang mendaftarkan Arema harus manajemen Arema.

Bagaimana jika ada nama baru? Joko tidak mempermasalahkan nama baru. Tapi jika salah satu tetap memakai nama Arema, maka yang mendaftarkan tetap manajemen Arema. Bukan pengurus Persema. "Jadi syarat itu harus dilakukan jika ingin tetap mempertahankan Arema," terangnya.

Disinggung pembicaraan BLI dengan Yayasan Arema dan Persema, Joko menegaskan, sebelumnya memang ada pembicaraan terkait rencana pengalihan pengelolaan Arema. Namun itu hanya sebatas konsultasi. "Perkembangan terakhir, saya belum tahu. Tapi saya tidak tahu jika itu perkembangannya dikonsultasikan kepada pengurus BLI yang lainnya," ucap Joko. (gus/war)



Baca Selengkapnya...

RONNY FIRMANSYAH ingin di Malang MALANG- Entah apa yang kini ada di benak Ronny Firmansyah seiring meneruskan karirnya. Keiginan bisa tetap membela Arema musim bepan, sepertinya masih benar-benar masih sebatas harapan. Dia mendapatka kepastian seputar perpanjangan kontrak dari manajemen.




Meski demikian, dia sepertinya masih setia dengna Arema. Itupun dibuktikan dengan hadir pada latihan tidak resmi Singo Edan di Lapangan Laund Abdurahman Saleh, hingga pagi kemarin. Dia begitu melahap menu latihan yang dipimpin langsung oleh Joko “Gethuk”Susilo.
“Yoopo, apik-apik ae ta kabare?
Aku tunggu kabar Arema. Sebab, aku ingin main di Malang saja, wis nggak perlu main jauh-jauh, “
Singkat Roni saat di temui usai menjalani latihan tidak resmi Arema, pagi kemarin.
Ronny setidaknya sudah cukup melekat di Arema. Dia tercatat telah membela Arema Malang dua musim berturut-turut membela Arema Malang stelah sebelumnya telah memperkuat di Persmin Minahasa. Di tahun pertamanya, mantan pemain Persekaba Bandung ini begitu dominan sebagai jangkar lini tengah Arema Malang semasa era pelati Miroslav Janu.
Namun ditahun keduanya atau tepatnya musim lalu, sinar karirnya di Arema Malang sedikit menurun. Dia baru mendapatkan kesempatan tampil di akhir-akhir kompetisi Super Liga ketika Arema Malang ditangani Gusnul Yakin , yang masuk menggantikan Bambang “Banur” Nurdiansah. Dia sempat menyelamatkan muka Arema Malang yang nyaris kalah 0-1 dari tuan rumah PSIS Semarang, dan laga berakhir dengan skor 1-1. “Aku sabar disik ae sam” tambahnya


Baca Selengkapnya...

Sabtu, 25 Juli 2009

PATO INGIN KEMBALI

Ketika pemain-pemain yang musim lalu memperkuat Arema meninggalkan Singo Edam menyusul belum adanya kepastian nasib Arema, Patricio “PATO” Morales justru ingin kembali ke Indonesia dengan tujuan utama yaitu ingin kembali ke Arema

Penyerang asal Chile berusia 31 tahun itu masih ingin memperkuat Arema di ISL musim depan.
PATO, sapaan akrabnya, terus memantau perkembangan Arema melalui internet dan berkirim e-mail dengan Manajemen Arema.
Dalam e-mailnya Pato menanyakan apakah dia masih bisa kembali bergabung Arema musim depan.
Namun karena hingga kini belum ada kejelasan nasib Arema untuk musim depan, belum ada garansi bagi PATO untuk bisa kembali memperkuat Arema.
PATO rencananya akan ke Indonesia akhir Agustus mendatang dan akan langsung ke Arema.
Bila belum ada kepastian dari Erama, maka PATO akan mencari club lain. Seperti Persija dan Persiba balikpapan.


Baca Selengkapnya...

Jumat, 24 Juli 2009


Nurdin dan Iwan tetap di PSSI



Nurdi halid dan iwan Budianto dipastikan masih menjabat di strukur organisasi PSSI hingga tiga tahun ke depan.PSSI tetap pada Ketua Umum.Sedangkan Iwan Budianto yang sekarang menjabat Manager Persisam Samarinda Klub Juara Divisi Utama Liga Indonesia Yang promosi Ke liga Super Indonesia,menjabat sebagai Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) Yang ada dibawah susunan badan Khusus PSSI

dikutip detiksport.com Nantinya, komite-komite yang ada ini akan melakukan tugasnya hingga masa bakti 2011, dimulai sejak hari diumumkannya restrukturisasi kepengurusan hasil musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) lalu.
Dilanjutkan Nurdin, ke-12 anggota EXCO juga tidak boleh mempunyai jabatan lain di badan-badan hukum dan khusus milik PSSI, seperti Komisi Disiplin (Komdis), Komisi Banding (Komding), dan Badan Khusus, yaitu Badan Liga Indonesia (BLI), Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), Badan Futsal Nasional Indonesia (BFNI) dan Badan Tim Nasional (BTN)."Anggota EXCO dilarang untuk rangkap jabatan di bidang lain seperti Badan Yudisial PSSI ataupun Badan Khusus seperti BLI dan BTN," sambungnya.Bertempat di sekretariat PSSI, Senayan Jakarta, Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid menyelenggarakan konferensi pers terkait restrukturisasi organisasi PSSI & Exco periode 2009-2011. Hal ini merupakan implementasi dari hasil keputusan Munas PSSI 2009 di Jakarta.
“ Restrukturisasi ini merupakan hasil rapat Exco yang digelar Selasa (21/7) di sekretariat PSSI. Semuanya keputusan mengacu pada statute PSSI yang telah disahkan di Munas lalu,” kata Nurdin Halid.(detik/pssi-football/MSN)

STRUKTUR ORGANISASI PSSI



Ketua Umum : Drs. H.A.M. Nurdin Halid
Wakil Ketua Umum : Dirwan D Bakrie
Anggota-anggota : Drs Ibnu Munzir, M Zein, Subardi, Mafirion, Ferry Paulus, TM Nurlif, Ahmadi Noorsupit, Joseph Refo, Ashar Suryobroto, Togar Manahan Nero, Syarif Bastaman dan Bernard Limbong.

“ Total ada 14 exco PSSI termasuk Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum. Dari susunan sebelumnya, empat aggota Exco telah mengundurkan diri, yaitu Iwan Budianto, Andi Darussalam, Haruna Soemitro dan Gita Wiryawan,” ungkap Nurdin Halid.

Berdasarkan statuta PSSI saat ini, anggota exco tidak boleh rangkap jabatan sebagai ketua Komisi Yudisial dan Badan Pelaksana. Namun, untuk posisi Ketua dan wakil ketua komite tetap (kecuali komite audit), harus merupakan anggota Exco.

Dalam kepengurusan periode 2009-2011 ini terdapat 15 Komite tetap. Dan, semuanya mengacu kepada statuta PSSI yang baru disahkan. Daftar komite-komite tetap tersebut adalah :

1. Komite Keuangan, ketua : Joseph Refo, wakil : Ibnu Munzir
2. Komite Kompetisi, ketua : Subardi, wakil : Bernard Limbong
3. Komite Penelitian & Pengembangan, ketua : M Zein, wakil : Ibnu Munzir
4. Komite Wasit, ketua : Togar Manahan Nero, wakil : Bernard Limbong
5. Komite Hukum, ketua : Syarif Bastaman, wakil : M Zein
6. Komite Keamanan, ketua: Ashar Suryobroto, wakil : Bernard Limbong
7. Komite Futsal, ketua : Ferry Paulus, wakil : TM Nurlif
8. Komite Medis, ketua : Bernard Limbong, wakil : Ashar Suryobroto
9. Komite Fair Play, ketua : TM Nurlif, wakil : M Zein
10. Komite Sepakbola, ketua : Ibnu Munzir, wakil : Subardi
11. Komite Marketing, ketua : Mafirion, wakil : Joseph Refo
12. Komite Sepakbola Wanita, ketua : Ahmadi Noorsupit, wakil : Subardi
13. Komite Sepakbola Usia Muda, ketua : Ferry Paulus, wakil : Subardi
14. Komite Status Pemain, ketua : Mafirion, wakil : Syarif Bastaman
15. Komite Audit, ketua : Harijon, wakil : Agung Sujatmiko
Baca Selengkapnya...


Persema Resmi Daftar Ke BLI

Sebagai pendatang baru di Super Liga, Persema Malang tidak ingin tampil setengah hati. Karena itu selain melakukan persiapan teknik, persiapan secara administrasi juga dilakukan. Kini Persema secara resmi sudah mendaftarkan diri ke Badan Liga Indonesia (BLI).

Manajer Persema Ir. Hadi Santoso, ditemui media ini di Gedung DPRD Kota Malang mengatakan, pihaknya sudah mendaftar dengan mengirim faks ke BLI untuk menjadi tim peserta Liga Super tahun 2009 ini.

Menurut dia, pedaftaran ini dilakukan lebih awal dengan harapan apabila ada persoalan dan kekurangan secara administrasi, bisa segera dilengkapi. Karena masa pendaftaran hanya sampai pertengahan bulan Agustus mendatang.

"Semua persyaratan pendaftaran telah kita kirimkan ke BLI. Jika ada kekurangan bisa segera dipenuhi. Jadi kami ingin persiapan tim tidak terganggu masalah administrasi,"kata Hadi Santoso.

Pendaftaran ke BLI itu dilakukan Selasa tadi pagi (21/7). Pihaknya berharap BLI segera memberitahukan kekurangannya, jika masih ada tetapi jika tidak ada kekurangan pihaknya akan segera berkonsenterasi latihan.

Persema lanjut dia juga sudah siap untuk diverifikasi. Pandaftaran dilakukan lebih awal itu diharapkan verifikasi untuk Persema juga dilakukan lebih awal. Karena sebagai pendatang baru Persema pasti akan diverifikasi sesuai standard minimal BLI.

Pendaftaran yang dilakukan Persema ke BLI guna memastikan bahwa tim Persema sudah siap berada di kasta Super Liga.

"Kita berfikir marger atau tidak, yang penting kami sudah siap. Jadi Persema ingin memastikan diri sudah mendaftar dan siap untuk bertanding di Liga Super pada musim kompetisi tahun 2009 ini,"tegas Hadi Santoso.

Baca Selengkapnya...


pitono pemain ke 23
Pemain sayap yang memiliki tendangan mematikan, Pitono, menjadi pemain ke 23 Laskar Ken Arok. Hal itu dikatakan Manajer Persema Ir. Hadi Santoso kepada pssikotamalang.com tadi pagi, Selasa (21/7).

Pitono menurut Hadi Santoso sudah deal dengan Persema dengan demikian kini pemain yang dimiliki oleh Persema sudah 23 orang. Pihaknya belum berfikir untuk menambah pemain, tetapi jumlah ini sudah ideal untuk tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut.

Hadi Santoso tidak menyebut berapa nilai kontrak pemain asli binaan Persema itu. Namun, menurut dia kembalinya Pitono di Persema ini diharapkan mampu menambah daya dobrak Persema.


"Secara medis Pitono sudah di nyatakan sehat, karena itu Persema berani mangambil Pitono. Apalagi Pitono merupakan pemain binaan asli Persema dan meniti karir dari Persema Junior,"kata Hadi Santoso.

Menurtut Hadi Santoso, seluruh pemain Persema ini sudah siap, namun demikian untuk menambah pemain masih sangat mungkin. Tetapi jika 23 saja sudah cukup buat apa menambah pemain lagi, kata dia.
Baca Selengkapnya...

Senin, 20 Juli 2009

transfer UPDATE




Zaenal Arief = Persib -> Persisam
M. Roby, Hamka Hamzah, Ronald Fagundez, Usep Munandar = persik -> Persisam
Joel Tsimi = SFC -> Persisam
DANILO FERNANDO = Deltras -> Persisam
Fandy Mochtar, Ahmad Sembiring = Arema -> Persisam
Made Wirawan = Persiba -> Persisam
Wawan Darmawan = Persita -> Persisam
Abdi Gusti Wicaksono = Persema -> Persisam
Siswanto = Persib -> Persema
Suroso, Kurnia Meiga = Arema -> Persema
Robby Gaspar = Persiba -> Persema
Iswandi Dai = Persibo -> Persema
Jairon Feleciano = Persebaya -> Persema
Arief suyono = Arema -> Sriwijaya
Ponaryo Astaman = Persija -> SFC
Bambang Pamungkas = Persija -> SFC (nego)
Christian Gonzalez = Persib -> Persiba (rumor)
Ngon A DJam = Sriwijaya -> Persebaya (rumor)
AK = Persik -> Sriwijaya (rumor)
Varney Pas Boakay = Persibo -> Persela
Dedy Iman = Gres U -> Persela
Taufik Kasrun = Persitara -> Persela
Aun Carbiny dan Fadli Hariri = PSMS -> Persela (rumor)
Leonardo Martins Dinelli 'Zada' = PSMS -> Persija (rumor)
Zulkifli Syukur, hendra Ridwan = Arema -> PSM (rumor)
Alexander Pulalo = Arema -> Pelita Jaya (rumor)
Maman Abduhraman = Persib -> Persema (rumor)
Erik Setiawan, Ronny Firmansyah = Arema -> Persema (rumor)
Ilham Jayakesuma = Persisam -> Persib (rumor)
hendra-zulkifli= arema -> psm (rumor)
arif suyono = arema -> Sriwijaya FC
BP, tema, hariono -> Sriwijaya (rumor)

Baca Selengkapnya...

GOOD BYE ARIF WELCOME TO SRIWIJAYA FC




Gelandang sayap arema, arif suyono, resmi bergabung dengan sriwijaya fc. Pemain asal Batu itu telah menandatangani kontrak berdurasi tiga musim di jakarta, minggu (19/7) dan akan menjadi skuard Laskar Wong Kito musim depan.
Kepastian bergabungnya kecenk, panggilan akrab arif, dibenarkan oleh ketua tim Lima Sriwijaya FC, hendri Zainudin, kepada antara , “Arif telah resmi memperkuat tim laskar Wong Kito musim depan”
“dengan ditandatangani kontrak ini artinya kami telah menemukan kecocokan harga dengan arif,”
Sriwijaya FC juga menyetujui permintaan kecenk untuk memakai nomor punggung 14, serasa nomor punggung yang ada d arema.
Selain arif, Sriwijaya juga bernegosiasi dengan BP, Erol, Tema mursadat, AK, dan hariono . bahkan hariono sudah sepakat dengan harga dan tinggal tanda tangan kontrak


Baca Selengkapnya...

Jumat, 17 Juli 2009

ER ‘BELI’ AREMA




BATU – 16/07/09. Rencana memboyong Arema ke Batu, bukan isapan jempol belaka. Kemarin, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (ER), memastikan minggu depan, pengambilalihan akan resmi terjadi. Bukan itu saja, ER juga memastikan selama mengelola Arema, tidak akan menggunakan dana APBD Kota Batu. Melainkan murni dari dana pribadi dan sponsor.

Bahkan satu langkah maju juga sudah disusun. ER berani memastikan untuk jajaran manajemen, adalah gabungan personel lama dan baru. Khusus manajer, ER akan menempatkan orang baru dari kalangan profesional. Pengumuman susunan manajemen itu, akan disampaikan setelah proses take over resmi terjadi.

Pembicaan intensif juga terus dilakukan. Seperti kemarin pagi, ER bertemu dengan Secretary Corporate PT Bentoel International Investama Tbk, Satrija Budi Wibawa. Sebelumnya, pembicaraan terjadi Senin (13/7) malam.



‘’Sekarang masing-masing pihak sedang mengkoordinasikan satu sama lain. Pembicaraan detail tentang konsep pengelolaan Arema dilakukan dalam beberapa hari ini. Setelah itu, resminya dilakukan minggu depan,’’ kata ER, kemarin.

Lantas bagaimana dengan anggarannya? Menurut ER, masalah anggaran termasuk dalam salah satu agenda pembicaraan detail dalam pekan ini. Saat ini, Bentoel menyertakan dana untuk musim kompetisi yang akan dihadapi.

Kalau anggaran untuk musim kompetisi berikutnya, akan dicarikan sponsor. ‘’Sponsornya bisa dari Batu, karena di Batu juga ada pengusaha,’’ kata dia sembari mengingatkan yang penting Arema tetap eksis.

Kendati mempersiapkan konsep pengelolaan Arema, adalah paduan swasta dengan Pemkot Batu, Eddy menegaskan tidak menggunakan dana APBD. Sumber dana swasta berupa sponsor bisa diusahakan. Begitu juga, Persikoba, tim milik Pemkot Batu yang berlaga di Divisi I, tetap akan dipertahankan atau tidak ada merger.

Hampir bersamaan penjelasan ER tentang pengelolaan Arema, ditempat terpisah Aremania Korwil Batu menggelar jumpa pers. Aremania Batu mendukung usaha konkret ER menyelamatkan Arema.

‘’Kami akan silaturahmi ke Pak Wali untuk menyampaikan terima kasih karena bersedia mengelola Arema,’’ kata sekretaris Korwil Aremania Batu, Syamsudin.
Saat menyatakan sikapnya itu, ia didampingi Ketua Sub Korwil Aremania Sidomulyo, Yosi Surastika dan Bendahara Sub Korwil Aremania, Zulkarnaen.

‘’Kami sangat mendukung Arema ber-home base di Batu dari pada keluar Malang Raya. Kami beri dukungan moril kepada Pak Wali yang bersedia mengambilalih Arema,’’ kata Syamsudin.

Selain telah mempertahankan Arema tetap berada di wilayah Malang Raya, menurut Syamsudin, Wali Kota Eddy Rumpoko telah melakukan tindakan konkret menyelamatkan aset sepak bola nasional.

Di Batu, lanjut Syamsudin, Aremania memiliki 24 sub korwil yang tersebar di 24 desa. Selain itu terdapat pula Aremania di Ngantang hingga Kasembon. (mpost)





Baca Selengkapnya...

MU Batal Datang, Fans Tak Konsentrasi Kerja





Bandung - Fans Manchester United di Bandung resah mendengar batalnya lawatan tim pujaan ke Jakarta. Mereka pun segera menyambangi tempat membeli tiket untuk mendapatkan konfirmasi langsung.

Lina, pengelola Red Shop Bandung, mengaku mendapat telepon sejak pagi dari para pembeli tiket. "Saya pun baru buka pukul 13.30 WIB karena menunggu perkembangan insiden ledakan di Jakarta. Terus terang, ini pukulan berat bagi kami sebagai sponsor," ujarnya saat ditemui detikbandung di tokonya, Jumat (17/7/2009). Red Shop biasanya dibuka pukul 12.00 WIB.

Menurutnya khusus untuk Bandung dan Jakarta, disediakan 4 ribu tiket. Di mana sudah laku terjual sejak 7 Juli lalu. "Untuk pembeli di Bandung sekitar 100 orang. Rata-rata pembelinya dari United Indonesia Bandung," ujarnya. Jumlah United Indonesia Bandung sendiri sekitar 40 orang.

Lina mengaku hingga saat ini, pihaknya masih menunggu kebenaran soal pembatalan pertandingan All Star vs MU dari Red Shop pusat dan PSSI. "Kita belum berani ambil keputusan secara sepihak, masih menunggu surat dari PSSI," katanya.

Sementara itu Teguh Abadi (28), pembeli tiket yang sengaja langsung mendatangi Red Shop Bandung mengaku mengaku kecewa berat dengan insiden ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton tadi pagi. "Saya kecewa sekali, sampai-sampai enggak bisa konsentrasi kerja. Saya berharap Redshop segera buka untuk konfirmasi langsung," katanya yang telah membeli tiket pertandingan kelas 1 sejak Mei lalu.

Hal yang sama juga dikatakan pembeli lainnya, Alex Obid (29). "Saya ini pecinta MU sejati, saya sudah menunggu momen ini sejak lama," sesalnya.

Menurut Alex, fans 'Setan Merah' yang tergabung dalam United Indonesia Bandung, rencananya akan bertolak ke Jakarta pada Minggu Sore dengan menggunakan bus. "Busnya sudah dibooking," katanya.

Baik Teguh dan Alex, masih berharap MU tetap datang ke Indonesia. Namun jika benar-benar batal, mereka berharap uang tiket dikembalikan secara utuh. "Ya harus dikembalikan, masa udah enggak jadi, uang enggak dikembalikan," ujar Teguh.


Baca Selengkapnya...


tranfer liga indonesia 2009-2010



Zaenal Arief = Persib -> Persisam
M. Roby, Hamka Hamzah, Ronald Fagundez, Usep Munandar = persik -> Persisam
Joel Tsimi = SFC -> Persisam
DANILO FERNANDO = Deltras -> Persisam
Fandy Mochtar, Ahmad Sembiring = Arema -> Persisam
Made Wirawan = Persiba -> Persisam
Wawan Darmawan = Persita -> Persisam
Abdi Gusti Wicaksono = Persema -> Persisam
Siswanto = Persib -> Persema
Suroso, Kurnia Meiga = Arema -> Persema
Robby Gaspar = Persiba -> Persema
Iswandi Dai = Persibo -> Persema
Jairon Feleciano = Persebaya -> Persema
Arief suyono = Arema -> Sriwijaya
Ponaryo Astaman = Persija -> SFC
Bambang Pamungkas = Persija -> SFC (nego)
Christian Gonzalez = Persib -> Persiba (rumor)
Ngon A DJam = Sriwijaya -> Persebaya (rumor)
AK = Persik -> Sriwijaya (rumor)
Varney Pas Boakay = Persibo -> Persela
Dedy Iman = Gres U -> Persela
Taufik Kasrun = Persitara -> Persela
Aun Carbiny dan Fadli Hariri = PSMS -> Persela (rumor)
Leonardo Martins Dinelli 'Zada' = PSMS -> Persija (rumor)
Zulkifli Syukur, hendra Ridwan = Arema -> PSM (rumor)
Alexander Pulalo = Arema -> Pelita Jaya (rumor)
Maman Abduhraman = Persib -> Persema (rumor)
Erik Setiawan, Ronny Firmansyah = Arema -> Persema (rumor)
Ilham Jayakesuma = Persisam -> Persib (rumor)
hendra-zulkifli= arema -> psm (rumor)

Baca Selengkapnya...

Rabu, 15 Juli 2009

Pengcab PSSI Kota Malang Berharap Arema Tetap di Malang
Gonjang-ganjing di tubuh Arema membuat Wakil Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Malang, Drs. H. Bambang DH Suyono M.Si., angkat bicara. Sekkota Malang ini berharap Arema sebagai salah satu kesebelasan kebanggaan warga Malang tetap berada di Kota Malang.

Menurut Bambang DH Suyono, keberadaan Arema sudah identik dengan masyarakat Kota Malang, makanya ia berjanji akan ikut mencarikan jalan keluar agar Arema tetap berada di Kota Malang.

Sesuai dengan aturan yang berlaku, Pemkot Malang tidak mungkin mengelola dua tim sekaligus. Pilihan terakhir adalah melakukan merger dengan Persema jika pengelolaan Arema diserahkan ke Pemkot Malang.


Jika tidak merger, pihaknya berharap ada pegusaha Kota Malang yang yang mau mengelola Arema. Itu kata Bambang DH merupakan satu-satunya jalan untuk mempertahankan Arema tetap di Kota Malang.

"Kita harapkan ada pihak ketiga yang memiliki keperdulian terhadap keberadan Arema. Sangat disayangkan kalau Arema harus dikelola oleh orang luar Kota Malang,"kata Bambang DH Suyono, kepada Wartawan kemarin.



Baca Selengkapnya...

SPONSOR TERBENTUR REGULASI


MALANG – 14/07/09. Musim depan, PT Bentoel International Investama Tbk hanya menggelontor dana Rp 7,5 Miliar bagi skuad Arema. Hal ini seperti disampaikan Satrija Budi Wibawa, Corporate Secretary PT Bentoel Internasional Investama Tbk dihadapan ratusan Aremania dalam diskusi di Sekretariat Arema, Jalan Panderman 2A Malang.

Keputusan itu diambil karena Bentoel akan lebih konsentrasi ke produksi rokok, tidak mengelola sepakbola. Dikatakan SBW, sapaan akrab Satrija, seperti penilaian Aremania, Bentoel lebih pandai nglinting rokok, dibanding membawa Arema juara.
Mewakili Bentoel, dia minta maaf ke Aremania dan masyarakat Malang Raya karena Bentoel hanya mampu memberi gelar juara Divisi Satu 2004 dan dua kali Copa Indonesia (2005-2006) selama enam tahun mengelola.

‘’Bentoel tetap menjadi sponsor Arema dan siapkan Rp 7,5 Miliar untuk musim depan. Sisanya, akan dicarikan dari investor dan pengelola baru,’’ tambah Satrija, kala itu.
Meski demikian, keputusan Bentoel itu menyisakan banyak teka-teki yang belum terjawab. Bisa jadi, dari segi bisnis, Bentoel sengaja mengurangi anggarannya untuk Arema karena merasa tidak bisa berbuat banyak dalam branding produknya.

Pabrikan rokok yang berdomisili di Malang ini terhalang regulasi Badan Liga Indonesia (BLI) yang melarang mereka memasang logo produknya secara terang-terangan di kostum dan a-board di lapangan.

Sejak BLI meraih sponsor title kompetisi dari perusahan sejenis sekaligus pesaing Bentoel, Bentoel hanya bisa menampilkan alamat situs resmi tim, www.bentoel-arema.com di dua musim terakhir.

Dari segi bisnis, itupun tentu sangat merugikan Bentoel. Terlebih mereka konon sudah mengeluarkan dana kurang lebih Rp 20 Miliar, setiap musimnya. Jika tetap maksa, Arema justru terancam kena sanksi denda dan hukuman.

Menanggapi hal ini, Andi Darusalam Tabusala, Ketua BLI menyebut, apa yang diterima skuad Arema itu sebagai bagian risiko dari mengikuti kompetisi dalam lingkup intitusi.
Sebab PSSI secara kebetulan memiliki sponsor jenis yang sama dengan pengelola dan sponsor utama Arema. Namun, BLI sudah membantu Arema mencarikan solusi.

Diantaranya dengan diperkenankan mencantumkan nama Bentoel, dalam promosi ketika Arema berlaga.

Disamping itu, lelaki yang akrab disapa ADT ini pun yakin, Arema tetap eksis hingga kedepannya. Jika memang Arema ingin go public dengan mencari investor dan pengelola baru, manajemen Singo Edan pasti akan mendapatkannya.

Dia yakin, peran pemerintah daerah di Malang Raya dan pihak lainnya, akan bersama-sama menyelamatkan Arema. ADT menambahkan, tokoh-tokoh penting di Malang seperti Wali Kota Batu Edi Rumpoko, Wali Kota Malang Peni Suparto dan tokoh bola diantaranya Lucky Acub Zainal dan Iwan Budianto akan mencarikan solusi terbaik.

‘’Saya yakin, Arema tidak akan hilang. Selain itu, Arema ini punya modal penting, yakni memiliki dukungan luar biasa dari Aremania dan masyarakat Malang Raya, yang selalu mendukung apapun prestasi dari Arema. Jika solusinya, Arema pindah home ground ke Batu, itu tidak masalah. Terpenting, Arema tetap harus memenuhi lima persyaratan verifikasi lolos ke Super Liga,’’ terang ADT. (mpost)

Baca Selengkapnya...

Selasa, 07 Juli 2009

Jairon dan Iswandi Dai Milik Persema

19 pemain yang bergabung dengan Laskar Ken Arok Malang mayoritas adalah pemain lama, jumlahnya mancapai 60 persen. Selain itu, juga terdapat mantan Kapten Persibo Bojonegoro Iswandi Dai dan mantan striker Persebaya Surabaya Jairon Feleciano.

Persema tetap mempertahankan tiga penjaga gawangnya, yakni I Komang Putra, Sukasto Efendi, dan Haris Wahyu Jatmiko. Ketiganya merupakan pemain yang tahun lalu membela panji-panji Laskar Ken Arok.


Di barisan belakang juga tampak pemain lama Persema, diantaranya terdapat nama Seme Piere Petrick, Aris Budi Parsetyo, Munhar dan Febri Andikawanto. Di tengah Persema mempertahankan pemain gaek Bima Sakti, Sutaji, M. Kamri, dan Kasan Sholeh. Disamping itu terdapat pemain baru yakni Robby Gaspar (eks Persiba), Siswanto (eks Persib) dan Iswandi Dai.

Di barisan depan, Selain mengambil Jairon Feleciano, Persema juga mempertahakan pemain asingnya Brima Pepito Sanusi, Harmoko, Jaya Teguh Angga, dan Jainal Ichwan.



Baca Selengkapnya...

Rabu, 01 Juli 2009

AWAS DIBAJAK


MALANG – 01/07/09. Skuad Arema terus terancam kehilangan para pemain utamanya musim lalu. Usai Fandy ‘Carlitos’ Mochtar dan Sambiring Usman yang dicomot Persisam Samarinda, beberapa pemain lainnya juga siap dibajak klub lain. Di antaranya Arif ‘Kecenk’ Suyono dan Suroso yang konon sudah berancang-ancang pergi dari kandang singa.

Loyalitas keduanya dalam membela Arema selama ini memang sudah tidak diragukan lagi. Namun, Kecenk dan Cak So, sapaan akrab masing-masing siap menjadi bahan bajakan klub lain menyusul belum adanya kejelasan program Singo Edan dalam menyambut kompetisi musim depan. Hingga kemarin, pihak Yayasan PS Arema belum juga memutuskan sosok pelatih terpilih tim.

Arif terus dikait-kaitkan dengan juara Copa Indonesia 2008-2009, Sriwijaya FC Palembang. Begitupulah dengan Suroso yang konon siap terbang ke Kandang Elang Borneo seiring masuknya Iwan Budianto sebagai manajer Persisam. Tidak hanya itu, tim sekota Arema, Persema Malang terdengar santer mendekati keduanya untuk bisa mengenakan kostum Laskar Ken Arok, julukan Persema.


‘’Sriwijaya tidak pernah lagi ngontak aku lagi kok Sam. Persema juga tidak pernah ngajak gabung aku. Begitu juga dengan klub lainnya, belum ada yang pernah ngontak untuk ngajak gabung,” terang Kecenk via ponselnya yang juga dikhabarkan diminati Persija Jakarta tersebut, sore kemarin.

Sementara itu, nada berkilah juga sama disampaikan Suroso. Stopper asal Sidoarjo ini sejatinya juga khawatir dengan masa depannya di Arema menyusul belum adanya kepastian dari manajemen Singo Edan soal apakah akan dipertahankan atau ditendang. Tapi, dia masih setia menunggu kepastian tersebut.

‘’Info dari mana Mas? Pada prinsipnya aku masih menunggu kejelasan dari Arema. Lihat saja, saya masih ikut latihan dengan Arema meski tim masih belum ada pelatih resminya,” ujar Suroso singkat yang kabarnya diberi deadline kedua tim yang siap membajaknya tersebut untuk menjawab tawaran gabung itu sampai akhir pekan ini. (Mpost)

Baca Selengkapnya...

YAYASAN LAMBAT


MALANG – 01/07/09. Hingga kemarin, bagaimana kelanjutan program Arema ke depan masih remang-remang. Yayasan PS Arema juga belum memutuskan dengan cepat siapa pelatih Singo Edan di Super Liga nanti. Kondisi ini kontra dengan keinginan yayasan sebelumnya yang sangat menginginkan Arema harus sudah memiliki seorang pelatih sebelum masuk bulan pembentukan tim, Juli ini.

Namun sinyal siapakah pelatih Arema terpilih musim depan belum dipilih yayasan hingga awal Juli ini. Pihak yayasan selaku pemegang keputusan pemilihan pelatih justru bersikap dingin. Bahkan bungkam ketika dimintai keterangan. Meski khabarnya, para petinggi yayasan seperti Darjoto ‘DS’ Setyawan (Pembina Arema) dan Satrja Budi Wibawa sedang di luar kota.




Sementara itu, manajemen Arema sendiri juga terlihat kebingungan ketika dicerca pertanyaan mengenai siapa pelatih Arema mendatang. Tidak banyak yang dapat digali dari manajemen. Justru mereka juga mengaku masih menunggu keputusan dari yayasan yang terkesan lambat melangkah.

‘’Belum ada keputusan soal pelatih tim untuk musim depan. Manajemen juga menunggu keputusan yayasan. Yayasan punya rencana dengarkan presentasi beberapa pelatih dalam minggu-minggu ini, tapi waktunya belum diputuskan,” ujar Ekoyono Hartono, Manajer Arema yang sedang menjalani cuti kerja.

Kondisi ini tentu bukan menjadi pemandangan yang biasa terjadi di Arema. Pasalnya, pihak yayasan selalu cepat menentukan sosok pelatih tim. Itupun dijalankan demi menggalang persiapan matang menyambut musim baru. Paling tidak, gerak cepat itu dibuktikan saat mengikat Benny ‘Bendol’ Dolo di pra musim 2004 lalu hingga bertahan selama tiga musim, Miroslav ‘Miro’ Janu di pra musim 2007 dan Bambang ‘Banur’ Nurdiansah di pra musim 2008-2009. (Mpost)

Baca Selengkapnya...

Gantung Sepatu di Persema
Empat musim membela Persema Malang, membuat Bima Sakti berniat mengakhiri karir sepakbolanya bersama Laskar Ken Arok. "Saya ingin bermain di Persema sampai saya masih layak jadi pemain profesional. Setelah itu, saya akan gantung sepatu untuk meniti karir sebagai pelatih sepak bola,"ujar Bima Sakti.

Menurut kapten Persema itu, hal tersebut diputuskan lantaran beberapa faktor yang selama ini membuatnya betah di Malang. "Kota Malang adalah kota kecil yang lengkap mulai dari sisi ekonomi, pendidikan, dan hiburan semua ada. Di Malang tidak pernah ketinggalan informasi," ungkapnya.

Itulah yang membuat Bima kerasan di Malang. "Dalam diri saya empat kompetisi bertahan disebuah tim merupakan rekor. Selama ini paling lama hanya 2 musim saja," tambahnya.


Bahkan yang lebih menarik lagi, adalah hal pengeluaran kebutuhan. "Di Malang harga kebutuhan tidak begitu mahal sehingga kita bisa menabung," ujarnya.

Apalagi, Bima mengakui jika tim Persema merupakan tim yang 'sehat' dari sisi menejemennya. "Saya mengakui sehat dikarenakan selama empat tahun saya ada di Persema tidak pernah ada penundaan masalah kontrak maupun gaji pada pemain," ungkapnya.

Tak ayal, hal itu berpengaruh pada kondisi pemain baik saat di luar lapangan maupun di dalam lapangan. "Kita sangat enjoy, namun tetap bertanggungjawab pada pekerjaan kami sebagai pemain bola. Ini membuat saya sebagai kapten selama ini bisa memadukan dan mengendalikan emosi teman-teman saat dilapangan," pungkasnya.



Baca Selengkapnya...

Harry S Bagyo, Pecipta Lagu Persema dan pendiri Ngalamania itu Wafat
Ratusan orang mengikuti pemakaman salah satu pentolan Ngalamania, Harry S. Bagyo (51) yang meninggal Selasa (23/6/2009) malam akibat sakit liver yang dideritanya sejak 2 bulan ini. Raut wajah yang sedih dari beberapa pentolan Ngalamania nampak sejak malam hari kemarin. "Bagyo (panggilan Harry S Bagyo) merupakan salah satu penggagas nama Ngalamania.

Saat pendirian Ngalamania, Bagyo hampir tidak pernah tidur. "Bahkan cenderung sering tidak pulang untuk melakukan konsolidasi," kata Morhes Korda Stasiun Kota Lama Rabu (24/6/2009) saat pemakaman di Pemakaman Umum Kutho Bedah. Bagi Ngalamania sosok Bagyo merupakan figur yang tidak pernah menyerah disaat Persema dalam keadaan suka maupun duka.

"Ketika Persema terdegradasi dari divisi utama dan kalah ia selalu menangis, namun ia juga bahkan mengarang lagu untuk membakar semangat pemain untuk menembus divisi utama lagi. Bahkan saat Persema sekitar sebulan lalu dia mencukur gundul rambutnya yang selama ini panjang terurai dengan warna emas. Itu nadar dia," ungkap Morhes.



Karena dedikasinya, begitu mendengar Bagyo meninggal manajer Persema, Hadi Santoso dan beberapa pengurus Persema langsung melayat dirumah duka. Tidak hanya itu, Walikota Malang juga telah mengirim karangan bunga untuk menghantar Almarhum menuju alam ketenangan. Selain aktif di Ngalamania sosok Bagyo juga dikenal sebagai seorang entertainment di belantika musik dangdut Kota Malang. "Dedikasi di dunia musik, mas Bagyo sangat melekat. Bahkan ketika musik dangdut menjadi musik 'pinggiran' dia telah masuk dan mengisi acara melalui televisi lokal," kata Zainal salah satu seniman.



Baca Selengkapnya...

 
Mr_Dhofir's © 2008