LAGA PERTARUHAN
KEPANJEN – 17/05/09. Laga Arema menjamu Persitara Jakarta Utara menjadi pertaruhan karir pelatih dan pemain Singo Edan. Jika gagal menang, manajemen siap menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk pemecatan pelatih dan pemain. Pasalnya, Arema tercatat lima kali belum pernah menang di enam laga terakhirnya di Super Liga. Hasil ini merupakan rekor buruk tim asal Malang ini.
Bahkan manajemen menuntut kemenangan pada laga home tim di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, sore ini. Menang saja, tidak cukup. Harus menang besar serta menampilkan permainan yang menjanjikan.
Tambahan tiga poin penting bagi Arema membuka jalan meninggalkan ancaman terjerumus ke zona play off dan degradasi.
‘’Lawan Persitara adalah pertaruhan posisi pelatih dan pemain. Masak, mereka masih saja gagal membawa tim menang. Apalagi tim kembali main home, ya idealnya menang,” ujar Muhammad Taufan, Asisten Manajer Arema kepada Malang Post disela-sela mendampingi tim latihan pagi di Stadion Kanjuruhan, kemarin.
Pertaruhan itu merupakan lanjutan rencana pihak Yayasan PS Arema yang melakukan perombakan besar-besaran untuk musim depan. Rencana itu diiyaratkan petinggi yayasan seusai Arema menelan kekalahan 0-2 dari tamunya Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, 9 Mei lalu. Utamanya, hal itu ditujukan kepada pemain dan pelatih yang dianggap tidak memberikan kontribusi untuk tim.
Terpisah, pelatih Gusnul Yakin menanggapi hangat tuntutan manajemen agar pihaknya dan pemain Arema mampu menghadiahkan kemenangan atas Persitara. Sebab, tuntutan itu menjadi target pihaknya dan pemainnya di setiap menyelesaikan pertandingan resmi, baik tampil di kandang dan tandang. Dia berharap, target itu terpenuhi saat menjamu Laskar Si Pitung, julukan Persitara usai gagal menuai kemenangan di enam laga terakhir.
‘’Kami sadar dengan apa yang menjadi tuntutan manajemen. Moga-moga saja, kami bisa mengalahkan Persitara. Kami tentunya akan berjuang keras sepanjang pertandingan dan pemain punya kemauan memenangkannya. Sebab apapun hasil pertandingan tergantung pemain, kalau pelatih hanya bisa berteriak di pinggir lapangan,” terang Gusnul seusai latihan pagi kemarin (mpost)
Minggu, 17 Mei 2009
Diposting oleh Mr_Dhofir's di 09.46
Label: arema sport
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar